Tafsir Al-Fatihah Penjelasan Ayat demi Ayat

Tafsir Al-Fatihah 1-7. Penjelasan tentang Surat Al-Fatihah Ayat demi Ayat Surat yang sering kita baca tiap shalat. Surat yang di dalamnya kita berdialog dengan Allah. Surat yang isinya pengakuan akan kemahabesaran Allah. Kemahasempurnaan Allah. Dzat yang Menguasai Hari Pembalasan Akhirat. Dzat tempat kita beribadah dan kita minta pertolongan. Semoga Allah memberikan petunjuk kita jalan lurus. Amin

Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Bagaimana Seorang Hamba Allah Menghadapi Musibah

Oleh : Ali Farkhan Tsani

Pengertian Musibah

Musibah adalah perkara yang tidak disukai yang menimpa manusia. Mufassir (Penyusun Tafsir) Al-Qurthubi menyebutkan,  “Musibah adalah segala apa yang mengganggu seorang mukmin dan yang menimpanya.”

Jenis Musibah
Musibah beragam jenis bentuknya. Ada yang menimpa jiwa seseorang, ada yang menimpa tubuhnya, ada yang menimpa hartanya, ada yang menimpa keluarganya, dan ada yang menimpa yang lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

Artinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2] : 155).
Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Bangun Pagi Membawa Berkah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdoa untuk kita sebagai umatnya dengan doa :
اَللّهُمَّ بَارِكْ ِلأُمَّتِي فِى بُكُوْرِهَا

Artinya : “Ya Allah, berilah berkah untuk umatku di pagi harinya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma).

Kualitas hidup seseorang antara lain dapat terlihat dari kebiasaannya sehari-hari yang secara konsisten dilakukannya. Salah satu kebiasaan baik itu adalah bangun pagi. Bahkan bukan hanya bangun pagi, tetapi bangun sepagi mungkin. Kalimat “bukuriha”, atau waktu “bukur” artinya pagi buta.

Begitu bangun dari tidur, refleks pertama yang semestinya keluar dari seorang muslim adalah ucapan,”Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba`da maa amaatanaa wailaihinnusyuur”. (artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada Nya-lah kami kembali). Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Oleh Ali Farkhantsani

Pengertian Syukur :

Memuji, berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan mencintai-Nya, dengan cara melaksanakan ketha’atan kepada-Nya.

Kewajiban Bersyukur, karena kita telah diberi berbagai macam kenikmatan :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” (QS Al Baqarah / 2 : 172).

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku.” (QS. Al Baqarah / 2 : 152)

Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Khutbah Jum’ah : KEWAJIBAN MENETAPI AL-JAMA’AH

Ma’asyiral muslimin wal muslimat, rahimakumullah…..

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memerintahkan kita untuk menetapi al-jama’ah. Segala puji juga hanya bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk dimenangkannya atas semua agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.

Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized

Materi 001 : Pengantar Tafsir Al-Quran

Materi 001 : Pengantar Tafsir Al-Quran

Oleh :  Ali Farkhantsani

Pengelola Manajemen SPIRIT AL-QURAN

Lembaga Bimbel & Privat Al-Qur’an

Pengantar

Sebagai seorang muslim kita tentu meyakini benar bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai pedoman hidup kita. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS Al-Baqarah/2 : 2), bahkan petunjuk bagi manusia (QS Al-Baqarah/2 : 185).

Di samping itu, Al-Quran adalah bacaan yang mulia (QS Al-Waaqi’ah/56 : 77). Oleh karena itu, tiap kita membaca Al-Qur’an, insya Allah mendapatkan balasan pahala dari ayat demi ayat, bahkan huruf demi huruf yang kita baca. Subhanallah.

Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits,  “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

Pada hadits yang lain dikatakan,“Orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir akan bersama para malaikat yang mulia lagi tha’at, dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa berat, maka ia mendapat dua pahala”. (HR Bukhari).

Mengapa kita perlu belajar tafsir Al-Qur’an?

Setelah kita membaca Al-Qur’an, kita tingkatkan dengan membaca terjemahnya, kemudian mengkaji tafsirnya. Membaca terjemah untuk mengetahui artinya dalam bahasa kita. Adapun mengkaji tafsirnya adalah untuk mengetahui, mamahami, dan menghayati kandungan isinya, maksudnya, dan hikmah dari ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini sangat penting mengingat Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita. karenanya kita pun wajib mengetahui isinya, menghayatinya, serta yang paling penting adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kesungguhan mengamalkan Al-Qur’an harus dilandasi ilmu tentang Al-Qur’an. Di sinilah pentingnya kita belajar tafsir Al-Qur’an. Ini bukan hanya kewajiban ustadz, kyai, atau ulama  saja, tetapi tanggung jawab dan kewajiban setiap pribadi muslim, yang mengaku dirinya muslim, yang mengaku kitab sucinya Al-Qur’an. Adapun Ustadz, kyai, atau ulama berperan sebagai penyampai, yang menjembatani pedoman hidup itu kepada umat Islam secara umum.

Pengertian Tafsir

Tafsir berasal dari kata “al-fusru” yang artinya menjelaskan atau menyingkap sesuatu.  Al-Hafidz As-Suyuthi menjelaskan bahwa perlunya belajar tafsir adalah untuk memahami kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta mengetahui makna-maknanya, menyimpulkan hikmahnya dan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.

Berangkat dari pengertian tersebut, maka tidak ada jalan bagi kita untuk dapat mengamalkan Al-Qur’an kecuali dengan berusaha memahaminya. Di sinilah pentingnya kita belajar Tafsir Al-Qur’an.

Untuk itu, insya Allah dengan memohon pertolongan dan petunjuk Allah, kami berusaha menyampaikan Kajian Tafsir Al-Qur’an ini secara bertahap, berurutan dan berkelanjutan, mulai dari pengantar, ta’awudz, al-fatihah, al-baqarah, dan seterusnya, semoga sampai khatam surat an-naas. Materi Kajian tafsir seperti ini Alhamdulillah sudah coba kami sampaikan pada ta’lim keluarga sepekan sekali di salah satu perumahan di Bogor. Kemudian berdasarkan permintaan peserta ta’lim agar dapat dibukukan secara sederhana dalam bahasa awam (umum), bismillah kami pun mencoba menuliskannya.

Setelah itu, kami pun berinisiatif untuk memperluasnya melalui Group FB Manajemen SPIRIT AL-QURAN ini seluas-luasnya. Harapan kami, bukan hanya jama’ah majelis ta’lim di satu tempat saja yang menikmati, tetapi mudah-mudahan dapat pula dirasakan oleh para pengguna FB di manapun berada. Di samping itu, justru yang paling penting adalah agar kami dapat menerima masukan, respon, dan input demi perbaikan kajian tafsir selanjutnya. Sebab kita pada dasarnya sedang sama-sama belajar Al-Qur’an. Sehingga Iman Islam kita semakin hari semakin baik. Untuk itu, mana yang lebih dahulu mengetahui, berkewajiban menyampaikan kepada saudaranya yang lain. Agar kebaikan itu terus menyebar ke segenap penjuru.

Rasulullah pun menghibur kita dalam suatu hadits, “sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari).

Semoga group ta’lim ini bermanfaat dalam rangka kita sama-sama belajar Al-Qur’an. Walaupun fisik kita berjauhan, mudah-mudahan aqidah kita didekatkan dengan Al-Qur’an. Amin.

Wallahu A’lam.

Ali Farkhantsani

Pengelola Manajemen SPIRIT AL-QURAN

Lembaga Bimbel & Privat Al-Qur’an

RUMAH/KANTOR :
Kompleks Pesantren Al-Fatah
Pasirangin RT 02/05 Cileungsi, Bogor, 16820

SMS CENTER : 08777.007.9256
PHONE/FAKS : 021-82498933 (Ali Farkhantsani)

Group FB : Manajemen SPIRIT AL-QURAN
Web. : http://www.spiritalquran.wordpress.com
Email : spiritalquran@yahoo.com, farkhants@yahoo.co.id

Kategori:Uncategorized

PRIVAT BACA AL-QURAN

PRIVAT BACA AL-QUR’AN M-SQ

SISTEM :
1) PRIVAT : tatap muka / disimak langsung.
2) METODE : Iqro’ Terpadu (membaca, menulis, menerjemahkan, menghafal).
3) MODUL : berjenjang dari tingkat dasar-mahir, untuk anak-anak dan dewasa.

4) TARGET : waktu 6 bln (sampai bisa) – Pertemuan 2 x sepekan @60′ (sesuai kesepakatan).

BULAN 1 : Pretes penjajakan – Huruf hijaiyah berfathah

BULAN 2 : Bacaan panjang-pendek

BULAN 3 : Bacaan panjang-pendek, fathah, kasroh, dhomah

BULAN 4 : Bacaan tanwin, qolqolah

BULAN 5 : Bacaan bertasydid, ghunnah (ghunnah)

BULAN 6 : Bacaan samar2+dengung (ikhfa) – Ujian akhir.

HUBUNGI :

Manajemen SPIRIT AL-QUR’AN (M-SQ)

RUMAH/KANTOR :
Kompleks Pesantren Al-Fatah
Pasirangin RT 02/05 Cileungsi, Bogor, 16820

SMS CENTER : 08777.007.9256
PHONE/FAKS : 021-82498933 (Ali Farkhantsani)

Group FB : spirit AL-QURAN
Web. : http://www.spiritalquran.wordpress.com
Email : farkhants@yahoo.co.id

Kategori:Uncategorized

Berinteraksi dengan Al-Quran

BERINTERAKSI DENGAN AL-QURAN

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, artinya : “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia”. (QS Al-Waqi’ah / 56 : 77)

Al-Quran Bacaan Mulia

Al-Quranul Karim adalah bacaan yang paling mulia, karena ia merupakan kalam Allah Yang Maha Mulia, dibawa oleh malaikat yang mulia Jibril Alaihis Salam, diterima oleh Rasul-Nya yang mulia Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, awal mula diturunkan pun pada bulan paling mulia yakni bulan suci Ramadhan. Diimani dan diikuti oleh umatnya yang mulia, yakni umat Islam.

Orang yang mengetahui kemuliaan Al-Quran, ia pasti akan mencintanya, membacanya, menghayati kandungan isinya, berusaha menghafal ayat demi ayat-Nya, dan yang paling pokok adalah berusaha mengamalkannya secara keseluruhan kaaffaah (totalitas) dalam kehidupan sehari-hari.

Karena Al-Quran sebagai bacaan yang mulia itulah, maka seorang muslim yang membacanya pun akan mendapatkan pahala dari huruf demi huruf yang dibacanya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

“Orang yang mahir membaca Al Qur’an, ia akan bersama para malaikat mulia yang selalu berbakti. Adapun orang yang membaca Al Qur’an dan bacaannya belum bagus dan merasa kesulitan, ia akan memperoleh dua pahala.” (HR Muslim)

Oleh karena itu, sesuai dengan namanya, Al-Quran adalah bacaan, maka kita sendirilah yang menjadikan Al-Quran itu menjadi Al-Quran bagi diri kita sendiri. Bagi orang yang melalaikan Al-Quran sebagai bacaan, berarti ia sendiri telah menghilangkan Al-Quran itu sendiri dalam kehidupannya. Na’udzubillahi min dzalik.

Al-Quran sebagai Petunjuk

Kandungan Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia, dan pembeda antara yang haq dan yang batil.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “…..Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)…..”. (QS Al-Baqarah/2 : 185)..

Imam Al-Qurthubi di dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa Al-Quran sebagai petunjuk maknanya, Al-Quran secara keseluruhan jika dikaji dan diteliti secara mendalam, akan menghasilkan hukum halal dan haram, nasihat-nasihat, serta hukum-hukum yang penuh hikmah.

Al-Hafidz Al-Suyuthi juga menjelaskan, bahwa Al-Quran mengandung petunjuk yang dapat menghindarkan seseorang dari kesesatan, ayat-ayatnya sangat jelas serta berisi hukum-hukum yang menunjukkan seseorang kepada jalan yang benar.

Al-Quran sebagai Penawar

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (QS Al-Isra / 17 : 82).

Al-Quran dapat menjadi penawar data hati gundah dan pikiran resah. Sebagaimana dikisahkan, pada suatu hari, seseorang menemui sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, salah satu sahabat besar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, untuk meminta nasihat. Katanya, ”Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasihat yang dapat kujadikan sebagai obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak sakinah, jiwaku resah, dan pikiranku gundah. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.”

Maka, Ibnu Mas’ud menasihatinya, ”Kalau itu penyakit yang menimpamu, bawalah dirimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, datanglah ke tempat orang yang sedang membaca Al-Quran. Di sana, engkau ikut membaca Al-Quran atau cukup mendengarkannya dengan baik. Kedua, pergilah ke tempat majelis ta’lim yang mengingatkan hati kepada Allah. Ketiga, carilah tempat yang sepi di malam sunyi. Di sana, engkau menyendiri bersama Allah waktu tengah malam buta untuk shalat tahajud. Lalu, mintalah kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati.”

Setelah orang itu kembali ke rumahnya, nasihat sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu diamalkan. Dia pergi mengambil air wudhu, lalu mengambil Al-Quran. Dia membacanya dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Al-Quran, maka berubahlah jiwanya, menjadi tenang, pikirannya kembali tenteram, dan kegelisahannya pun hilang berkat bacaan Al-Quran.

Begitulah Alquran merupakan obat penawar bagi siapa yang menikmatinya, “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (QS Al-Isra / 17 : 82).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menegaskan, ”Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah ibadah, membaca Alquran secara bergiliran, dan saling mengajarkan sesama, akan turunlah kepada mereka ketenangan dan ketenteraman, terlimpah kepadanya rahmat, dijaga oleh malaikat, dan Allah akan selalu mengingat mereka.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan keadaan setiap penghuni rumah tangga muslim agar menghiasi rumahnya dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran. Sebab, rumah yang di dalamnya tidak dibacakan ayat-ayat Alquran akan banyak keburukan perilaku, kegersangan jiwa, dan kesempitan pandangan kehidupan.

Dengan membaca Al-Quran, berinteraksi dengan Al-Quran, senantiasa terhubung dengan Al-Quran (terhubung dengan Allah), maka akan mampu memberikan spirit, inspirasi, dan motivasi dalam kehidupan. Di sinilah Al-Quran dikatakan sebagai mukjizat dan rahmat yang tiada taranya bagi manusia dan alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu Allah yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa saja yang memercayai dan mengamalkannya. (Group Facebook : Manajemen SPIRIT AL-QURAN).

Kategori:Uncategorized

AL-QURAN BACAAN MULIA (3)

AL-QURAN BACAAN MULIA (3)

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (QS Al-Isra / 17 : 82).
Pada suatu hari, seseorang menemui sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, salah satu sahabat besar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, untuk meminta nasihat. Katanya, ”Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasihat yang dapat kujadikan sebagai obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak sakinah, jiwaku resah, dan pikiranku gundah. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.”
Maka, Ibnu Mas’ud menasihatinya, ”Kalau itu penyakit yang menimpamu, bawalah dirimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, datanglah ke tempat orang yang sedang membaca Al-Quran. Di sana, engkau ikut membaca Al-Quran atau cukup mendengarkannya dengan baik. Kedua, pergilah ke tempat majelis ta’lim yang mengingatkan hati kepada Allah. Ketiga, carilah tempat yang sepi di malam sunyi. Di sana, engkau menyendiri bersama Allah waktu tengah malam buta untuk shalat tahajud. Lalu, mintalah kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati.”
Setelah orang itu kembali ke rumahnya, nasihat sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu diamalkan. Dia pergi mengambil air wudhu, lalu mengambil Al-Quran. Dia membacanya dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Al-Quran, maka berubahlah jiwanya, menjadi tenang, pikirannya kembali tenteram, dan kegelisahannya pun hilang berkat bacaan Al-Quran.

Begitulah Alquran merupakan obat penawar bagi siapa yang menikmatinya, “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (QS Al-Isra / 17 : 82).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menegaskan, ”Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah ibadah, membaca Alquran secara bergiliran, dan saling mengajarkan sesama, akan turunlah kepada mereka ketenangan dan ketenteraman, terlimpah kepadanya rahmat, dijaga oleh malaikat, dan Allah akan selalu mengingat mereka.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan keadaan setiap penghuni rumah tangga muslim agar menghiasi rumahnya dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran. Sebab, rumah yang di dalamnya tidak dibacakan ayat-ayat Alquran akan banyak keburukan perilaku, kegersangan jiwa, dan kesempitan pandangan kehidupan.
Dengan membaca Al-Quran, mampu memberikan spirit, inspirasi, dan motivasi dalam kehidupan. Di sinilah Al-Quran dikatakan sebagai mukjizat dan rahmat yang tiada taranya bagi manusia dan alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu Allah yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa saja yang memercayai dan mengamalkannya. Indahnya bacaan Alquran kalau kita dengar dalam sebuah musabaqah. Akan lebih indah dan bermakna kalau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Manajemen SPIRIT AL-QURAN (M-SQ)
Ali Farkhantsani
Manajamen SPIRIT AL-QURAN (M-SQ)
http://www.spiritalquran.wordpress.com
Jadikan Al-Quran Spirit Hidupmu !
Sebarkan Spirit Al-Quran di setiap lingkungan kita !
Insya Allah keberkahan menyelimuti kita semua !
Konsultasi Keislaman & Permohonan Ceramah/Trainer/Khatib/Privat/Bimbel Al-Quran bisa melalui :
• Group Facebook Manajemen Spirit Al-Quran
• Sms : 081383753276
• Phone : 021-82498932 (afta)
• Faks : 021-82498933 (ditujukan kpd Ust. Ali Farkhantsani)
• Email : farkhants@yahoo.co.id

Kategori:Uncategorized

AL-QURAN BACAAN MULIA (2)

AL-QURAN BACAAN MULIA (2)

لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ ءَايَاتِ اللَّهِ ءَانَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ

Artinya : “Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).” (QS Ali Imran / 3 : 113).

Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menyebutkan, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan beberapa orang ahli kitab (Yahudi) yang telah masuk Islam pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, seperti Abdullah bin Salam, Asad bin Ubaid, Tsa’labah bin Syu’bah, dan yang lainnya. Mereka selalu bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat tahajjud dan memperbanyak membaca Al-Quran sebagai BACAAN MULIA. Allah pun memuji mereka dengan menyebutkan bahwa mereka adalah termasuk hamba-hamba yang sholih.
Ketertarikan membaca Al-Quran semata-mata karena panggilan jiwa, memenuhi seruan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah (Al-Quran), maka ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan). Dan satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Saya tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”. (HR At-Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud).
Pemimpin umat Islam, Khalifah Umar bin Khattab pun menyindir kita, “Sungguh aku merugi jika tidak membaca 50 ayat Al-Quran dalam satu hari….. !” Subhaanallaah…
“TIADA HARI TANPA MEMBACA AL-QURAN”, begitulah layaknya motto kita selaku seorang muslim, yng mengaku dirinya beragama Islam, dan mengaku kitab sucinya Al-Quran.
Lalu, bagaimana caranya mengantisipasi membaca Al-Quran di tengah kesibukan kita masing-masing? Berikut ini mungkin dapat bermanfaat untuk fb muslimin muslimat warga group Manajemen SPIRIT AL-QURAN (M-SQ) di manapun berada, apapun pekerjaannya, dan betapun super-sibuknya antum semua.
(1) NIATKAN YANG KUAT DALAM DIRI KARENA ALAH.
Niat ini yang paling pokok. Niat yang tumbuh dari sanubari terdalam, tekad yang kuat dari relung kesadaran jiwa insani, janji dan komitmen terhadap diri sendiri, bahwa saya akan membuka kitab suci Al-Quran dan akan membacanya Al-Quran tiap hari, bahwa tiada hari tanpa membaca Al-Quran.

Insya Allah kalau telah terpatri niat, Allah pun akan menolong, Allah jua yang akan memberikan hidayah, menggerakkan jari-jemari kita untuk membuka Al-Quran, menggerakkan bibir kita untuk membaca ayat demi ayat-Nya yang Mulia. Lalu, ‘Ayat-Ayat Cinta’ dari Sang Pencipta itu pun mengalir ke dalam desah nafas kita, mengiringi aliran denyut nadi kita, dan menyelimuti darah daging kita.

(2) TARGETKAN JUMLAH AYAT YANG AKAN DIBACA SETIAP HARINYA.
Misalnya :
• Kita akan membaca Al-Quran satu juz per hari sesuai dengan tanggalan/kalender. Kalau sekarang tanggal 10, berarti saya mengaji Juz 10. Satu juz kira2 140-an ayat atau 8 lembar bolak-balik. Berarti kita membaca 70 ayat/ 4 lembar bolak balik bada subuh, demikian pula bada isya/sebelum tidur. Karena kedua waktu itu yang dianggap lapang. Insya Allah kalau ini dilaksanakan dengan rutin, maka tiap satu bulan khatam 30 juz. Alhamdulillah….
• Atau kita akan mencoba pagi sebelum berangkat kerja 10 ayat, malam sepulang kerja 10 ayat, berarti 20 ayat tiap hari. Untuk mengkatamkan Al-Quran sejumlah 6666 ayat, maka diperlukan waktu 6666 : 20 = 333 hari, atau sekitar satu tahun. Masya Allah…
• Minimal satu hari satu ayat… Maka diperlukan waktu 6666 hari atau setara dengan 18 tahun baru khatam… ! astaghfirullaah…
• Nah, kalau yang paling minim 1 ayat per hari saja, yang 18 tahun saja baru khatam…. Itu juga tidak kita laksanakan. Innaalillaah…. Inilah saya kira musibah dan bencana terbesar dalam kehidupan kita. Gempa kesibukan dunia kita telah memporakporandakan kesempatan kita, aqidah kita, dan kecintaan kita kepada Al-Quran. Na’udzubillaahi min dzalika..

(3) GUNAKAN ALAT BANTU.
Umpamanya,
• Selalu membawa Al_Quran saku atau HP yang ada Al-Qurannya. Sehingga kita bisa membaca sewaktu kita perlukan. Kita save di ponsel kita bacaan ayat tiap haru sudah sampai surat apa ayat berapa. Sehingga kita bisa meneruskan tiap ba’da shalat misalnya. Habis dzuhur, sisipkan 10 menit baca ayat-ayat cinta-Nya, firman-firman kasih sayang-Nya, untuk kepentingan kita sendiri.
• Bisa juga ingatkan dalam kalender meja kita di depan meja kantor kita sendiri, hari ini 8 Oktober al-baqarah ayat 30.
• Bagi yang seneng nulis-nulis, boleh juga membuat jurnal harian bacaan al-quran, isinya hari, tanggal, ayat yang dibaca, waktu, dst.

Sesuai dengan namanya, AL-QURAN adalah bacaan, maka kita sendirilah yang menjadikan AL-QURAN itu menjadi AL-QURAN bagi diri kita sendiri. Bagi orang yang melalaikan AL-QURAN sebagai bacaan, berarti ia sendiri telah menghilangkan AL-QURAN itu sendiri dalam kehidupannya. Na’udzubillahi min dzalik.
Membaca Al-Quran, bukan saja tugas dai/muballigh/ustadz/kyai saja. Tetapi kewajiban kita semua, kebutuhan kita semua selaku hamba-hamba-Nya yang bergelimang dosa, hamba-hamba-Nya yang telah banyak menikmati karunia Allah. Adapun dai/muballigh/ustadz/kyai memang punya peran ganda, untuk dirinya sama dengan yang lain, dan tugas menyampaikan kepada orang lain. Bukan karena pintar, tetapi karena lebi dulu tahu, lebih dahulu Allah beri tahu. Maka kewajiban yang tahu, sampaikan kepada yang lain yang belum mengetahui.
Teruskan info ini kepada yang belum tahu, keluarga, saudara, rekan, sahabat, dan fb-mania lainnya.
Allahummarhamnii bil qur’aan (Ya Allah berilah kasih saying-Mu dengan Al-Quran ini). Smoga manfaat, al’afwu minkum.
Manajemen SPIRIT AL-QURAN (M-SQ)
Ali Farkhantsani
http://www.spiritalquran.wordpress.com
Jadikan Al-Quran Spirit Hidupmu !
Sebarkan Spirit Al-Quran di setiap lingkungan kita !
Insya Allah keberkahan menyelimuti kita semua !
Ali Farkhantsani

Konsultasi Keislaman & Permohonan Ceramah/Trainer/Khatib/Privat/Bimbel Al-Quran bisa melalui :
• Group Facebook Manajemen Spirit Al-Quran
• Sms : 081383753276
• Phone : 021-82498932 (afta)
• Faks : 021-82498933 (ditujukan kpd Ust. Ali Farkhantsani)
• Email : farkhants@yahoo.co.id

Kategori:Uncategorized